Bertani Sambil Membuat Pupuk Organik

Diposting oleh RDJ on 02 Agustus, 2010





Bertani Sambil Membuat Pupuk Organik





[Bertani Sambil Membuat Pupuk Organik]

Bertani Sambil Membuat Pupuk Organik

Program Gerakan Multiaktivitas Agrobisnis (Gemar) mengubah penghasilan para petani teh di Kampung Margasari, Cianjur, Jawa Barat. Kegiatan pengolahan urin untuk dijadikan pupuk organik menjadi pekerjaan sampingan mereka. yaitu kami mendapatkan program kegiatan integrasi antara tanaman pohon dengan ternak," kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Karmawan, belum lama ini.

Karmawan berkoordinasi dengan teman-teman membuat SW, pupuk organik cair. Yang perlu disiapkan dalam prosesnya yakni kandang, plastik, dan jaring. Plastik dalam prosesnya berfungsi memisahkan kotoran urin. Sementara kotoran padat dipisahkan dengan jaring. "Nanti bisa terpisah antara kotoran padat dengan urin," jelas Karmawan.

Selanjutnya urin yang sudah dipisahkan dibawa ke alat pemroses urin. Campur urin dengan aktivator dengan komposisi satu banding sembilan. Setelah itu, menurut Karmawan, alat pemroses ditutup dan didiamkan selama 25 hari. Setelah itu urin dimasukkan dalam jeriken berukuran 20 liter untuk dikemas.

Karmawan berharap ada penelitian lebih lanjut tentang pupuk urin. Tujuannya agar pupuk urin dapat diproduksi lebih banyak. "Sehingga pemasaran lebih luas dan ke depan bisa meningkatkan pendapatan petani," tutur Karmawan. Dengan SW pemberian pupuk lebih efisien. "Yang biasanya dua minggu sekali, ini bisa dua bulan sekali," tambah Karmawan.

Setali tiga uang dengan Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cianjur Dedi Suherdi. Ia memuji kemajuan yang dicapai para petani sejauh ini. "Dahulunya untuk kepentingan sendiri, sekarang sudah dikemas dan siap dipasarkan," imbuh Dedi.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Pengikut

Free advertising
eXTReMe Tracker